
Penumpang pesawat Saudia Airlines dievakuasi setelah pesawat itu mendarat darurat di Bandara Kualanamu akibat mendapat ancaman bom pada Sabtu (21/6/2025).
Para penumpang telah dievakuasi dari Bandara Kualanamu ke Hotel Wing dan Hub di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pantauan Kompas.com sekitar pukul 15.20 WIB, satu per satu jemaah haji yang menjadi penumpang pesawat keluar dari bandara dan masuk ke dalan bus Damri.
Salah satu penumpang itu bernama Ahmad Fauzi. Ia terlihat mengenakan kemeja ungu dan tas selendang. Ahmad tampak tersenyum.
“Untuk keluarga di rumah sabar, kami baik-baik saja,” kata Ahmad saat diwawancarai.
Ia mengaku, sejauh ini tidak mengetahui apa penyebab pasti pesawat yang ditumpanginya mendarat darurat.
“Kalau kabarnya tadi karena cuaca mendung. Pastinya kondisi kami sehat-sehat,” sebut Ahmad sembari melangkah ke bus Damri.
Sebelumnya diberitakan, tim Penjinak Bom (Jibom) dari Polda Sumatera Utara dikerahkan untuk melakukan sterilisasi terhadap pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SVA 5688.
Pesawat rute Jeddah–Surabaya yang mengangkut jemaah haji itu terpaksa melakukan pendaratan darurat pada pukul 09.27 WIB karena dugaan ancaman bom di dalam pesawat.
“Sekarang lagi disterilisasi oleh Jibom Polda Sumatera Utara. Mendarat karena adanya ancaman bom,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan saat dihubungi Kompas.com via telepon.
Pesawat yang mengangkut 376 penumpang, terdiri dari 196 laki-laki dan 180 perempuan, serta 13 kru, berhasil mendarat dengan aman.
Ferry memastikan, seluruh penumpang dalam keadaan sehat dan situasi di bandara telah terkendali.
Menurut Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati mengatakan, pendaratan darurat dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
“Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulis.
Sebagai bentuk tanggap darurat, pihak Bandara Kualanamu mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan melibatkan unsur Komite Keamanan Bandara guna memastikan penanganan berjalan sesuai airport contingency plan.
“Saat ini semua penumpang dan kru sudah dilakukan pemeriksaan di terminal dan dinyatakan clear,” tambahnya.